Kamis, 21 April 2016

Karena Tidak Sependapat

Karena ada beberapa hal yang belum kami sepakati, korespondensi kami terus berlanjut.

Saya mengirim berbaris-baris paragraf kepadanya demi melindungi beberapa kalimat dalam cerita saya. Caranya berkomunikasi pun senantiasa berubah. Dari yang awalnya formal, menghangat, lalu semakin serius, hingga pada e-mail yang baru saja saya terima, kata-katanya sarat muatan pasif-agresif.

Saya pun penasaran seperti apa sosoknya. Selama ini, kami hanya berhubungan lewat serangkaian e-mail yang tak berwajah. Setelah googling, saya mendapati sesosok tinggi, ganteng, dan berprestasi menjulang. Jawaban-jawabannya di Ask.FM jernih dan jenaka.

Karena sedang tidak sependapat dengannya, serta-merta saya merasa merupakan kebalikan dari semua sifat tersebut: pendek, jelek, dan 'berprestasi' jeblok. Yang jika menjelaskan sesuatu, keruh dan terlalu serius.

2 komentar:

  1. Kayaknya dia memang orang di luar circle kita deh, Dik. Wakakaka..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya gw merasa masih ada yang bisa dipelajari dari dia, but his passive-aggresivity turned me off.

      Hapus